Sumber : dari pengalaman pribadi dan lainnya
Pertama-tama yang saya rasakan adalah adanya bercak-cak hitam atau seperti serpihan kabut warna abu-abu yang melayang-layang di mata kiri saya. Terkadang mengganggu karena bercak-cak itu kadang muncul kadang hilang. Merasa khawatir karena tidak hilang-bilang juga setelah menunggu dalam waktu 1 bulan lamanya. Akhirnya saya memutuskan ke dokter spesialis mata. Yang saya khawatirkan adalah tekanan pada mata yang dapat memberi efek kebutaan atau katarak.
Setelah saya diperiksa oleh dokter mata ternyata saya tidak mengalami tekanan mata yang tinggi ataupun katarak seperti yang saya khawatirkan. Dan dokter tidak mengatakan apa-apa untuk kelainan yang ada pada mata saya. Saya hanya diberikan obat. Dan dokter berkata apabila masih ada silakan datang kembali.
Untungnya saya tidak menjadikan hal ini beban. Karena saya masih melihat dengan jelas walau dengan bantuan kacamata ( mata saya minus tinggi kanan dan kiri ). Hanya saja terkadang bercak-cak tersebut sangat mengganggu. Setelah diobati selama 1 bulan. Ternyata bercak tersebut masih ada. Merasa penasaran sebenarnya apa yang terjadi dengan mata saya, maka saya memutuskan untuk datang ke lain dokter ( dokter ini pernah mengobati mata ayah saya ). Akhirnya saya puas karena dokter ini menjelaskan dengan baik. Bahwa karena mata saya minus tinggi dan usia maka gel-gel yang ada dibelakang bola mata pecah. Obat yang diberikan sudah benar. Bercak-cak tersebut tidak dapat hilang, tetapi hanya mengurangi kepekatan warnanya dan diharapkan bercak tersebut tidak bertambah banyak. Apabila sudah semakin banyak dan mengganggu maka harus dilakukan tindakan laser.
Setelah mendapat penjelasan dari dokter, saya masih belum merasa puas. Lalu saya mencari informasi melalui internet dan saya menemukan bahwa apa yang dialami oleh mata saya adalah SINDROM FLOATERS.
Apa itu Sindrom Floaters? Sindrom Floaters adalah suatu penyakit mata yang disebabkan oleh terlalu banyak melihat layar komputer/handphone. Efek dari sinar komputer dan handphone yang terang akan menyebabkan timbulnya Sindrom Floater cepat atau lambat selain minus yang tinggi dan usia. Tetapi penyakit Sindrom Floaters tidak menyebabkan kebutaan.
Yang perlu diperhatikan adalah kita harus memberi nutrisi pada mata. Agar mata kita tetap terjaga dengan baik dan sehat. Caranya adalah atasi dengan banyak makan wortel dan sawi/baby caisim. Semoga dengan pengobatan yang tepat dan dibantu dengan banyak mengkonsumsi wortel atau sawi/baby caisim diharapkan Sindrom Floaters akan semakin nipis kepekatan warnanya atau bahkan menjadi hilang.
Kemajuan yang saya alami setelah mengkonsumsi wortel dan sawi/baby caisim secara bergantian. Bercak-cak hitam yang melayang-layang tersebut semakin berkurang dan kepekatan warnanya semakin menipis. Ada tambahan bonus yang saya dapat, mata saya menjadi semakin bersih. Oiya, apabila mengkonsumsi wortel dalam waktu yang lama maka akan menyebabkan warna kulit menjadi orange/kuning. Jangan khawatir hal ini disebabkan oleh zat betakaroten yang ada pada wortel. Sebaiknya wortel atau sawi/baby caisim dikonsumsi dalam keadaan mentah ( jus ) supaya mendapat kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh mata.
Semoga bermanfaat.